Sejak jejak terpijak...

Rimbunan bahasa menggamit emosi kecil

melilau mencari jejak semalam..

namun aku tersesat bersama bahasa jiwa..

yang tersekat jeritan namamu

yang melekat seribu wajahmu..

langkah bagai tiada arah...

tapak terkaku bersama suara sepi..

bahasa jiwa kini mati..

duhai rohku...

maafkan jasad ini..

kerana tidak penah menghiraukanmu

duhai otak...

maafkan akal ini..

tidak pernah memikirkan kamu

duhai tangan...aku berterima kasih...

pada jejariku yang tidak henti...

menaip kata-kata terindah buat mata aku

sejak jejak terpijak...

aku menyusul setiap kelaku aku...

banyaknya yang pincang 

namun keinsafan berkeliaran dibenak akal...

terima kasih tuhanku..

berikan aku keinsafan...

jalan keredhaanmu yang penuh mulia..

sejak jejak terpijak...

aku terus..menabur kasih..

menyemai sayang..

agar hidup ini lebih berwarna...

kudaki gunung kesyukuran...

tersedak tangis sedu dihati..

bannga berbunga bila dikasihi...

meremang sekujur badan bila disayangi...

sejak jejak terpijak..

nukilan hati:

http://penyangakrimba.blogspot.com

terkedu...ribut terkerakkan hatiku

terkedu...ribut terkerakkan hatiku

simpan diri ini jua yang terkedu..

amarah menerjah berat diminda

sarat aku tersipuh

aku tumpahkan suburnya kasih

aku bajai keluhuran 

aku semaikan kejujuran...

tetapi pohon aku bertaut terlalu rapuh...

longlai kaki tidak berkuis

tidak berkemampuan untuk bergerak

hiba meresap seperti belati menghiris

biar aku gagahi untuk hari esok..

ungkapan kututupi dengan bingkisan..

riuk redam hati lara

melankolia aku sepi kini

moga terjawab dengan..

seribu rahmat untuk esok

rimba riuh dek kicauan

kini sunyi biar kebulur

tapi masih segar dikotak

emosi yang terkial-kial

mata terkedip

membaluti segalanya sebagai

lipatan sejarah yang tak terungkap...

dengan kata-kata...

terkedu...ribut terkerakkan hatiku..

tiada persoalan...

tiada seungkap pun bicara... 

kularakan secebis sandiwara

hanya untuk hari ini

kusimpan untuk sepanjang hayat

jangan aku ulangi lagi...

apa yang terjadi hari ini..

untuk esok yang menyonsong...

remuk yang tiada bicara..

redam yang meruntun emosi...

aku hanyut semua memori..

tidak akan aku toleh kebelakang untuk...

kau yang kusayang...

biarlah semua itu trajedi...

menggelupur lihat terhiba ngeri...

dan aku biarkan kau pergi...

luluh melarakan aku sepi...

sendiri dan sendiri lagi...

usah diulangi apa yang terjadi...

kau tidak ditahtakan bermastautin

walau disudut sendi ini...

kerak kau tebal...

kutadahkan telapak leburkan...

kerak aku yang senipis sutera..

namun termaktub 

kau bukan sahabat dihati..

aku cukupkan mamahan...

dengan linangan agar doa ini...

bersemadi dikeegoanmu...

berbahagialah...

sahabat..

LuLuh IKHLAS:

EJ MUFRAD DAMIEIN HASZALLY

16122010

http://penyangakrimba.blogspot.com